Pergerakan Harga DINAR EMAS - IDR/USD

Pergerakan Harga DINAR EMAS - IDR/USD

Alasan Fundamental Untuk Memilih Dinar…

1. Dinar Emas adalah uang yang digunakan Rasullullah s.a.w. tidak hanya untuk jual beli, tetapi juga untuk penerapan syariah itu sendiri.
a. Nisab zakat yang diukur dengan 20 dinar atau 200 dirham.
b. Batasan hukuman potong tangan bagi pencuri batasannya adalah nisab pencuri 0.25 dinar
c. Diyat atau uang darah (dibebaskan dari hukum qisas (dibunuh) yang besarnya 1000 dinar.
Lantas bagaimana kita bisa tahu seseorang wajib zakat atau malah sebaliknya berhak menerima zakat kalau ukurannya yang berupa Dinar / Dirham saja kita tidak mengenalnya?
2. Fakta di dunia modern ini bahwa uang kertas tidak akan bertahan terlalu lama. Semua uang kertas yang ada di dunia modern ini, tidak ada satupun yang membuktikan dirinya survive dalam 100 tahun saja. Bisa terjadi uangnya masih ada, tetapi daya belinya sangat jauh berbeda dalam rentang waktu tersebut.
Padahal di sisi lain ada uang yang daya belinya terbukti tetap lebih dari 1400 th, yaitu Dinar (emas). Di jaman Rasullullah s.a.w., 1 dinar cukup untuk membeli 1 ekor kambing, saat ini pun 1 dinar bisa untuk membeli 1 ekor kambing yang baik di Jakarta ...
Selengkapnya .....

Grafik Harga Emas Harian - Mingguan - Bulanan –Tahunan

Rabu, 23 November 2011

Pilihan Investasi : Antara Saham vs Emas…

Grafik pertama dibawah memberikan ilustrasi kinerja saham-saham di dunia yang terwakili oleh DJIA. Dengan mudah kita bisa melihat bahwa kinerja DJIA cenderung menurun dari kisaran angka 12,500 ke kisaran 11,500 dalam lima tahun terakhir, sebaliknya pada periode yang sama harga emas melonjak dari kisaran angka US$ 600-an/ozt ke kisaran angka mendekati US$ 1,800/ozt.
Artinya untuk jumlah emas yang sama yang Anda miliki lima tahun lalu, rata-rata akan mendapatkan tiga kali jumlah saham yang lebih banyak bila Anda belanjakan untuk membeli saham-saham perusahaan kelas dunia di bursa internasional.

Selengkapnya .....

Rabu, 20 Juli 2011

Ron Paul vs Bernanke: Is Gold Money? - July 13, 2011


July 13, 2011 - Congressman Ron Paul questions Federal Reserve Chairman Ben Bernanke in a U.S. House Financial Services Committee Meeting shortly after reports surfaced that the Federal Reserve was preparing for a third round of quantitative easing.

Click on the following link for analysis from Campaign for Liberty:
http://www.campaignforliberty.org/profile/7677/blog/2011/07/13/ron-paul-vs-be...
Category:
News & Politics
Tags:
Ron Paul Ben Bernanke C4L Campaign for Liberty Financial Services Monetary Policy Gold Central Banks Federal Reserve Securities Lending Government Politics Washington DC Profit Cost Money Dollar Inflation Stimulus Panic Recession Depression Spending Fiat Currency

Selasa, 19 Juli 2011

Homemade Gold Panning

Panning for gold was once a valuable occupation and can still be a challenging hobby.
A tranquil spring day spent along a wild, blue stream can only be made better if there's gold. In many of the streams and rivers in the world, gold can still be found with just a few simple tools and a eye for things that sparkle in the mud. Panning for gold is so simple, even a child can do it: it's a great activity for the whole family.

Baca Selengkapnya .....

Senin, 25 April 2011

Termites Eat Millions of Indian Rupees in Bank

Salah satu kelemahan uang kertas adalah bisa rusak atau habis dimakan rayap seperti artikel di bawah ini. Berbeda dengan jika kita simpan "hasil jerih payah kita" untuk keperluan jangka panjang dalam dinar emas atau dirham perak, meski terbakar, patah, atau terendam air atau terpendam ... ia akan tetap memiliki nilai selama masih ada wujudnya dan memiliki berat.....

Fri Apr 22, 5:53 am ET

Termites eat Indian currency worth $220,000 that was stored in steel bank chest

LUCKNOW, India – It was an all you can eat buffet at the bank.
An army of termites munched through 10 million rupees ($222,000) in currency notes stored in a steel chest at a bank, police in northern India said Friday.
The bank manager discovered the damage when he opened the reinforced room in an old bank building on Wednesday, police officer Navneet Rana told The Associated Press.
"It's a matter of investigation how termites attacked bundles of currency notes stacked in a steel chest," he said. The money was put in the chest in January.
The termites had damaged bank furniture and documents in the past.
The police have registered a case of negligence against bank officials in Barabanki, a town 20 miles (30 kilometers) southwest of Lucknow, the Uttar Pradesh state capital. In India, police register a case before opening an investigation.

Selasa, 29 Maret 2011

Gold and Silver now legal tender in Utah due to "Dying Dollar"


Kekhawatian akan runtuhnya dolar AS di kalangan wakyat AS sendiri semakin kuat. Belum lama diberitakan DPR Negara Bagian Virginia menginginkan pengakuan kembali koin emas dan perak sebagai mata uang. Kini, Negara bagian Utah, bahkan lebih maju lagi, wakil-wakil rakyatnya telah mengajukan RUU Pengesahan Koin Emas dan Perak sebagai alat pembayaran yang sah.

Pemungutan suara memenangkan sebuah RUU yang diajukan oleh Senator Rep Galvez, R-West Haven, dan selanjutnya RUUini akan dikirim ke Senat, dengan suara 47-26. Langkah ini akan mengakui emas dan perak sebagai alat pembayaran yang sah yang dikeluarkan oleh pemerintah federal - bukan hanya nilai nominalnya, tetapi juga nilai emas dan peraknya.

"Ini adalah langkah dalam kesiapsiagaan, langkah dalam keamanan," kata Galvez, "yang memungkinkan kita untuk dapat membantu mengangkat ekonomi kita selagi dolar terus menyusut."

Minggu, 20 Maret 2011

Dinar & Dirham Drain : Disparitas Harga Dan Upaya Minimisasi –nya...

Harga-harga Dinar dan Dirham yang kami perkenalkan melalui situs ini secara persistent berada jauh dibawah harga-harga Dinar dan Dirham di negeri Jiran dan Timur Tengah. Rata –rata sebulan terakhir (Maret 2011)harga Dinar kita lebih rendah hampir 10% dari Dinar di negeri Jiran, bahkan harga Dirham kita berada di sekitar 36 % lebih rendah dari Dirham di negeri tetangga tersebut.

Upaya meminimisasi disparitas harga ini akan berdampak terkatrol naiknya harga Dinar dan Dirham fisik di jaringan Gerai Dinar, sedikit menjadi lebih berat bagi yang hendak membelinya – namun secara umum akan otomatis meningkatkan nilai Dinar dan Dirham yang sudah dimiliki oleh masyarakat – relatif terhadap uang kertas. Bila Anda melihat harga jual - beli Dinar dan Dirham kami per pagi ini lebih tinggi dari kemarin-kemarin, ini adalah dampak dari penyesuaian harga bertahap tersebut.

Setiap langkah tentu ada risikonya, termasuk langkah-langkah untuk mengurangi disparitas harga ini. Bagi kami sendiri dan agen-agen kami tentu sepintas lalu akan membuat Dinar dan Dirham kami kurang menarik bagi calon pembeli – ini kami sadari sepenuhnya. Tetapi di sisi lain masyarakat pengguna Dinar dan Dirham kami juga toh yang akhirnya akan diuntungkan – karena kami menghargai buyback-nya juga otomatis lebih tinggi. Selisih harga jual dan beli yang kami selalu pertahankan tidak lebih dari 4 % - bahkan bisa turun tinggal 1% - 2 % saja melalui fasilitas penjualan ke sesama pengguna seperti yang sering kami umumkan di situs ini – insyaAllah akan menjaga harga Dinar dan Dirham yang telah ada di tangan Anda.

Masyarakat juga sering membandingkannya dengan emas lantakan, seolah harga Dinar ini jauh lebih mahal dari harga emas lantakan. Untuk obyektifnya ketika membuat perbandingan hendaknya diperbandingkan dalam kondisi yang sama – yaitu sama-sama termasuk ongkos cetaknya. Ketika saya menulis ini misalnya, harga emas di Logam Mulia (harga kemarin 18/03/2011) tertulis Rp 408,000/gram. Tetapi bila Anda membeli emas lantakan yang 4 atau 5 gram ( yg ukurannya dekat dengan Dinar), harga tersebut menjadi Rp 418,500,-/gram – karena memasukkan unsur ongkos cetak di dalamnya. Masih lebih menguntungkan emas lantakan karena 24 karat ?.

Ketika Anda jual balik ke tempat Anda membeli, atau dijual kemanapun biaya cetak emas lantakan akan dihilangkan/tidak diakui. Oleh mereka emas lantakan 5 gram Anda tersebut diatas misalnya bila Anda jual balik pada saat harga jual mereka Rp 408,000/gram – harga belinya berada pada Rp 392,000/gram. Jadi dengan asumsi tingkat harga tetap, ketika Anda membeli harganya 5 x Rp 418,500 = Rp 2,092,500; Anda menjualnya 5 x Rp 392,000 = Rp 1,960,000 atau ada loss sekitar 6.3% sebagai dampak selisih harga jual-harga beli dan tidak diakuinya biaya cetak ketika Anda menjual balik. Bandingkan ini dengan harga jual – beli Dinar yang mengakui ongkos cetak baik ketika menjual maupun membeli, ditambah system jual beli antar pengguna yang kami fasilitasi yang memungkinkan transaction loss hanya 1%-2% – maka insyaAllah secara keseluruhan Dinar ini akan tetap menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi.

Selengkapnya .......