In its wide-ranging report this fall, the UN Conference on Trade and Development (UNCTAD) stated that the system of currencies and international banking practices within today’s economies were inadequate, and responsible for the present economic crisis. The report advocates that the present monetary system, wherein the dollar acts as the global reserve currency be re-examined “with urgency”.
The UNCTAD Report was the first time a major multinational institution had forwarded such a suggestion or measure, although a number of countries, including Russia and Brazil have supported replacing the dollar as the world’s reserve currency. China’s central bank chief Zhou Xiaochuan has mentioned that the dollar could become a basket of currencies instead.
The UN commission dismissed such a widening, saying a multiple-country system “may be equally unstable, and not transparent.” Read More ....
Selasa, 29 Juni 2010
United Nation Report : Tinggalkan Dollar...
Oleh Muhaimin Iqbal
Rabu, 30 June 2010 07:04 Ketika sepuluh bulan lalu saya menulis Tinggalkan Dollar Selagi Sempat...!, banyak yang mengkritik tulisan tersebut sebagai provokatif, tidak realistik, sentimen pribadi, apriori terhadap barat dan lain sebagainya. Nah sekarang terbukti sepuluh bulan kemudian United Nation (PBB) – badan yang paling dihormati pemerintah-pemerintah dunia – menguatkan seruan tersebut dalam laporannya paling gres yang dikeluarkan kemarin, siapa yang tidak realistik sekarang ?.
Seperti dikutip kantor berita Reuters yang kemudian menyebar ke seluruh dunia lewat berbagai media, laporan terbaru PBB yang di released Selasa kemarin menyerukan ditinggalkannya US Dollar sebagai mata uang cadangan utama dunia (main reserve currecy). Alasan utamanya adalah sudah terbukti bahwa US$ tidak dapat menjaga nilainya. READ MORE .....
Rabu, 30 June 2010 07:04 Ketika sepuluh bulan lalu saya menulis Tinggalkan Dollar Selagi Sempat...!, banyak yang mengkritik tulisan tersebut sebagai provokatif, tidak realistik, sentimen pribadi, apriori terhadap barat dan lain sebagainya. Nah sekarang terbukti sepuluh bulan kemudian United Nation (PBB) – badan yang paling dihormati pemerintah-pemerintah dunia – menguatkan seruan tersebut dalam laporannya paling gres yang dikeluarkan kemarin, siapa yang tidak realistik sekarang ?.
Seperti dikutip kantor berita Reuters yang kemudian menyebar ke seluruh dunia lewat berbagai media, laporan terbaru PBB yang di released Selasa kemarin menyerukan ditinggalkannya US Dollar sebagai mata uang cadangan utama dunia (main reserve currecy). Alasan utamanya adalah sudah terbukti bahwa US$ tidak dapat menjaga nilainya. READ MORE .....
Kamis, 17 Juni 2010
Prediksi Harga Emas Oleh Para Ahli-nya...
Hanya saja seandainya mengikuti statistik 10 tahun terakhir di Indonesia, dimana harga emas awal 2000 adalah Rp 66,000 /gram dan sekarang di kisaran Rp 367,000 /gram atau naik menjadi 5.56 kalinya dalam 10 tahun; maka saya tidak akan kaget bila dalam sepuluh tahun mendatang harga emas di Indonesia bisa mencapai Rp 2,000,000/gram atau Dinar mencapai diatas Rp 8.5 jt per Dinar. Wa Allahu A’lam. Read More .....
Selasa, 01 Juni 2010
Utang Buat Warga AS Stres
Selasa, 1 Juni 2010 | 06:38 WIB
SHUTTERSTOCK
WASHINGTON, KOMPAS.com Keadaan perekonomian yang masih karut-marut di AS membuat warganya khawatir atas utang mereka. Masalah utang ini menjadi momok, termasuk bagi mereka yang sudah memiliki dasar finansial yang kuat. Demikian menurut hasil sebuah jajak pendapat.
Warga AS telah terjerembap utang. Rata-rata utang kartu kredit sebesar Rp 35 juta walau sudah turun dari Rp 45 juta tahun lalu.
Keluarga dengan pendapatan di atas Rp 460 juta (50.000 dollar AS) memangkas utang kartu kredit hingga separuh. Walaupun demikian, tingkat stres mereka belum terlalu berubah. Keluarga berpenghasilan di bawah 50.000 dollar AS hanya dapat memangkas sebagian kecil utang dan tingkat stres semakin meningkat. Selengkapnya ....
SHUTTERSTOCK
WASHINGTON, KOMPAS.com Keadaan perekonomian yang masih karut-marut di AS membuat warganya khawatir atas utang mereka. Masalah utang ini menjadi momok, termasuk bagi mereka yang sudah memiliki dasar finansial yang kuat. Demikian menurut hasil sebuah jajak pendapat.
Warga AS telah terjerembap utang. Rata-rata utang kartu kredit sebesar Rp 35 juta walau sudah turun dari Rp 45 juta tahun lalu.
Keluarga dengan pendapatan di atas Rp 460 juta (50.000 dollar AS) memangkas utang kartu kredit hingga separuh. Walaupun demikian, tingkat stres mereka belum terlalu berubah. Keluarga berpenghasilan di bawah 50.000 dollar AS hanya dapat memangkas sebagian kecil utang dan tingkat stres semakin meningkat. Selengkapnya ....
Langganan:
Postingan (Atom)